Resesi ekonomi adalah berita yang saat ini banyak diperbincangkan. Tentu berita ini sudah tak asing lagi terdengar di telinga kalian. Bagaimana tidak? Banyak berbagai website berita yang membahas masalah ini, hingga social media-pun dipenuhi oleh konten-konten mengenai resesi ekonomi yang akan terjadi di 2023 mendatang.
Jokowi, Sri Mulyani dan Luhut pun menyampaikan hal ini pada pidatonya, bahwasanya tahun 2023 merupakan tahun yang gelap dengan adanya resesi ekonomi.
Tahukah kalian, sebenarnya resesi ekonomi juga melanda Indonesia di tahun 2020 lalu lho. Ekonomi Indonesia tercatat turun sebesar -2,1% di tahun 2020.
Dalam artikel ini, kita akan bersama-sama membahas apa itu resesi ekonomi, tanda-tanda dan dampaknya serta cara menghadapinya.
Pengertian Resesi Ekonomi
Tak bisa dipungkiri, pandemi merupakan kasus yang berdampak di banyak sektor, terutama sektor perekonomian. Pandemi mengakibatkan terganggunya aliran kegiatan ekonomi yangmana berdampak pada perlambatan hingga gangguan sirkulasi ekonomi. Bagaimana tidak? Pada pandemi tahun lalu, banyak pekerja yang kehilangan pekerjaannya, tentu hal ini menyebabkan masyarakat untuk mengurangi pengeluaran mereka. Hal ini lah yang menyebabkan total pengeluaran barang berkurang.
Berkurangnya permintaan domestik menyebabkan kegiatan perekonomian ekspor-impor terganggu. Oleh karenanya, banyak sektor bisnis yang mengalami kebangkrutan. Perusahaan yang mengalami kebangkrutan akan memicu kebangkrutan perusahaan lain. Hal ini lah yang saat ini terjadi di banyak negara. Kebangkrutan banyak perusahaan di suatu negara tentu menyebabkan pertumbuhan ekonomi di negara tersebut menurun. Akibatnya terjadilah resesi ekonomi.
Resesi ekonomi adalah suatu kondisi dimana pertumbuhan ekonomi suatu negara berada di bawah 0 (negative) selama dua kuartal berturut-turut. Resesi menyebabkan melemahnya perekonomian global sehingga suatu negara akan mengalami resesi yang kuat ketika perekonomian suatu negara tersebut memiliki ketergantungan pada perekonomian global.
Selanjutnya hal apa sajakah yang menandakan suatu negara tersebut sedang menghadapi resesi ekonomi?
Tanda-Tanda Resesi Ekonomi
Suatu negara dikatakan mengalami resesi ekonomi ketika:
– Pertumbuhan ekonomi yang negatif
Pertumbuhan negara yang berlangsung secara negatif dalam kurun waktu dua triwulan berturut-turut merupakan salah satu tanda-tanda resesi. Kondisi ini tentu berdampak pada terganggunya investasi, pendapatan nasional bahkan proses ekspor-impor.
– Sempitnya Lapangan Pekerjaan
Karena sempitnya lapangan pekerjaan mengakibatkan meningkatnya penganggguran. Hal ini tentu saja bisa berdampak pada angka kriminalitas yang semakin tinggi bahkan bisa berdampak pada hilangnya rasa kepercayaan investor untuk menanamkan modal. Jika sudah begini maka negara tersebut tentu saja sulit untuk menghindari resesi.
– Ketidakseimbangan Produksi dan Konsumsi
Julmlah angka produksi harus dibarengi dengan angka konsumsi. Angka produksi yang lebih tinggi dari angka konsumsi akan mengakibatkan stok barang terus menumpuk. serta sebaliknya, Angka konsumsi yang lebih tinggi daripada angka produksi mengakibatkan pengeluaran impor meningkat dan laba perusahaan dalam negeri menurun.
Resesi memanglah momok yang menakutkan bagi banyak negara. Tentu segala cara akan dilakukan oleh negara tersebut untuk menghindari resesesi karena resesi ini akan berdampak di seluruh sektor.
Dampak Resesi Ekonomi
Berikut dampak yang paling dirasa jika terjadi resesi ekonomi:
– Dampak untuk Perusahaan
Tentu saja resesi ekonomi akan berdampak pada perusahaan. Perusahaan yang lebih bergantung pada kegiatan ekspor-impor dampaknya akan sangat terasa, bahkan bisa saja perusahaan tersebut mengalami kebangkrutan kerena kurs dollar yang semakin naik. Sedangkan perusahaan yang tidak seberapa bergantung pada kegiatan ekspor-impor maka diprediskiskan lebih bisa bertahan.
– Dampak untuk Pemerintahan
Resesi tak hanya berpengaruh ke dunia bisnis perusahaan saja, melainkan juga berpengaruh ke dunia pemerintahan. Pasalnya resesi ekonomi akan mempengaruhi jumlah pendapatan negara yang didapat dari pajak dan non pajak. Ketika pendapatan negara mengalami penurunan pemerintah harus tetap melaksanakan pembangunan, menyejahterakan rakyat hingga membuka lapangan pekerjaan sebanyak-banyaknya untuk mengurangi angka pengangguran. Oleh karenanya pinjaman ke bank asing akan semakin banyak.
-Dampak untuk Pekerja
Menurunnya pendapatan perusahaan memicu perusahaan untuk menghemat dana pengeluaran termasuk memotong biaya operasional. Tentu ini berpotensi pada PHK massal. PHK massal yang bersama sama tentu menciptakan penggangguran yang banyak pula.
Peristiwa resesi pada suatu negara memang tidak bisa dipungkiri adanya. Oleh karenanya mari bersama-sama bersiap untuk menghadapai resesi. Taka da yang tahu masa depan suatu negara namun da tidaknya resesi lebih baik kita mempersiapkan diri bukan?
Lalu langkah apa sajakah yang bisa dilakukan untuk menghadapi resesi 2023?
Langkah-Langkah untuk Menghadapi Resesi Ekonomi:
– Meminimalisir Pengeluaran yang Tidak Penting
Yang biasanya para muda-mudi selalu menghabiskan uangnya pada hal-hal yang bersifat menghibur, seperti berbelanja, menonton film atau konser dan berlngganan layanan streaming. Untuk saat ini mulailah untuk menggunakan uang dengan sebijak-bijaknya sesuai dengan kebutuhan.
– Mempersiapkan Diri pada Kemungkinan Terburuk, Misalnya Terkena PHK
Resesi tentu saja akan berdampak pada kenaikan suku bunga. Hal ini akan berdampak terhadap ketahanan keuangan pada suatu perusahaan. Tidak dipungkiri, pengurangan biaya operasional akan terjadi, salah satunya dengan melakukan PHK.
Meskipun kita belum mengetahui bagaimana keadaan di masa depan. Alangkah baiknya kita mempersiapkan diri untuk menghadapi kemungkinan terburuk. Mulai saat ini ulas kembali karier Anda, perbarui data di linkedin hingga mulai mencari pekerjaan freelance.
– Mulai Siapkan Dana Darurat
Meskipun resesi terjadi atau tidak, sudah seharusnya kita memiliki dana darurat. Alangkah baiknya saat ini kita mulai menyisihkan penghasilan untuk ditabung. Kita tak pernah tau apa yang ada di depan nanti.
– Menyiapkan Asuransi
Saat kita dalam kondisi yang baik-baik saja, asuransi bisa saja menjadi hal yang tidak dibutuhkan. Namun sejatinya, asuransi sangat membantu meringankan beban saat ada kejadian yang tidak terduga, seperti kebangkrutan.
– Belajar Keahlian Baru
Ada tidaknya resesi sudah seharusnya kita terus mengembangkan diri, salah satunya adalah belajar hal baru. Keahlian baru ini bisa saja memungkinkan kita untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik.
– Mencari Alternatif Penghasilan Tambahan di Luar Gaji Pokok
Kita bisa mulai dengan memanfaatkan hobi untuk menambah penghasilan tambahan sehingga kita pun tidak bosan dan cepat letih untuk melakukannya. Misalnya menulis, kita bisa memulai untuk membuat blog.
Eitss, jangan salah, blog juga bisa menghasilkan uang lho. Saat tulisan atau konten kita bagus kita bisa mendaftarkan website ke Google Adsense, dari sini lah uang bisa datang.
Kita hanya perlu menyediakan domain dan hosting. Kalian bisa cek website cloudku.id, harga hosting dan domain yang dijual relatif terjangkau, hanya dengan 11 ribuan Anda sudah bisa memiliki hosting, begitu pula dengan domain, hanya 14 ribuan saja Anda sudah bisa membawa pulang domain impian Anda.
Kesimpulan
Ada atau tidaknya resesi di tahun 2023 alangkah baiknya kita mulai menyiapkan diri mulai dari sekarang. Ada banyak cara yang dapat dilakukan mulai dari menghemat pengeluaran, mengembangkan diri dengan mempelajari hal baru, menyiapkan asuransi untuk berjaga-jaga pada keadaan terburuk, hingga mencari alternatif tambahan penghasilan dengan memanfaatkan kemajuan teknologi saat ini, salah satunya melalui website yang berisi tulisan-tulisan Anda. Anda bisa membuat blog dengan mudah menggunakan WordPress Hosting dari cloudku.id atau juga bisa menggunakan paket Lite Hosting.
Leave a Reply