Localhost adalah server virtual yang sudah ada pada komputer kita. Lalu sebenarnya apa itu localhost dan apa perbedaanya dengan web hosting?
Yuk simak penjelasannya.
Apa itu Localhost?
Dalam membuat website, kita membutuhkan server hosting. Developer website sering kali menjadikan localhost sebagai virtual server mereka. Dalam hal ini hanya mereka sendiri lah yang bisa mengakses website tersebut karena website disimpan pada komputer mereka sendiri. Nah di sini peran localhost dibutuhkan, jadi sebelum website akan di hosting pada server yang online (yang bisa dilihat oleh banyak orang), para developer website membutuhkan server lokal (komputer mereka sendiri) untuk menguji website yang mereka buat.
Dengan kata lain localhost adalah virtual server local di perangkat computer yang digunakan untuk menyimpan data. Nah, pada dasarnya setiap perangkat computer memiliki localhost, namun memerlukan aplikasi tambahan untuk mengaktifkannya.
Untuk dapat mengakses server lokal pada perangkat komputer, Sobat Cloudku cukup mengetikkan http://localhost ke dalam aplikasi browser. Atau bisa juga mengetikkan IP 127.0.0.1 .
Pada benak Sobat Cloudku pasti bertanya, mengapa localhost memiliki IP? Apakah localhost merupakan domain?
Yup benar, suatu nama yang digunakan untuk merepresentasikan suatu IP disebut domain. Dalam hal ini, localhost juga bisa disebut dengan domain, yang mana alamat IP 127.0.0.1 juga dikenal sebagai alamat loopback.
Apa itu Loopback Adress?
IP Loopback adalah suatu alamat IP pada suatu host yang digunakan untuk berkomunikasi dengan dirinya sendiri. Dengan kata lain Loopback Address adalah alamat IP yang digunakan untuk mengakses virtual server di komputer Sobat Cloudku sendiri. Sejatinya IP localhost mencakup antara 127.0.0.0 sampai 127.255.255.255, tetapi defaultnya adalah 127.0.0.1.
Tiga angka pertama, yaitu 127, dikhususkan hanya untuk loopback. Sehingga saat Sobat Cloudku memasukkan alamat yang diawali dengan 127 maka Transmission Control Protocol dan Internet Protocol (TCP/IP) akan langsung mengetahui bahwa Sobat Cloudku ingin memanggil komputer Sobat secara lokal.
Fungsi Localhost
Selain untuk menguji website secara offline, berikut fungsi localhost yang lain:
- Untuk Memeriksa Kondisi Internet
Sobat Cloudku bisa melihat detail performa jaringan, mulai dari jumlah paket data yang diterima, dikirim, atau hilang, dengan cukup membuka Command Prompt (Windows) atau Terminal (Mac OS) lalu mengetikkan “ping localhost†atau “ping 127.0.0.1â€.
- Untuk Memblokir Akses ke Situs Tertentu
Setiap alamat website yang pernah dikunjungi akan tersimpan pada komputer kita di dalam file pengaturan bernama “hosts fileâ€. Jika suatu website yang pernah kita akses merupakan situs yang berbahaya, maka kita bisa mengganti IP website tersebut dengan IP localhost. Sehingga saat kita membuka website tersebut maka akan diarahkan ke halaman localhost.
Aplikasi Penunjang Localhost
Server hosting website tidak akan bisa berjalan dengan lancar tanpa adanya web server, seperti Nginx, Apache dan banyak lagi. Nah, di sini lah peran aplikasi tersebut dibutuhkan agar localhost bisa dijalankan. Untuk membuat virtual host digunakan aplikasi sebagai berikut (Sobat cukup pilih salah satu):
- XAMPP
XAMPP adalah salah satu aplikasi server lokal open-source yang dikembangkan oleh Apache and Friends. Di dalam XAMPP sudah dilengkapi dengan Apache HTTP Server sebagai web server, MariaDB sebagai database-nya, dan PHP serta Pearl sebagai bahasa pemrogramannya. XAMPP dapat dipasang di semua OS, yaitu Linux, Windows dan MacOS.
- AMPPS
AMPPS adalah aplikasi server lokal open-source yang dikembangkan oleh Softaculous yang mana di dalamnya terdapat fitur seperti Apache, MySQL, MongoDB, PHP, Perl, Python, dan Softaculous Installer. AMPPS dapat diinstall pada perangkat dengan sistem operasi Windows, Linux, dan MacOS
- WAMP
WAMP merupakan aplikasi server local open-source yang dikembangkan oleh Romain Bourdon, dan hanya bisa diinstall pada Sistem Operasi Windows. WAMP sudah dilengkapi dengan Apache, MySQL, dan PHP.
Membuat Web Hosting Sendiri dari Local PC
Setelah memahami jenis-jenis aplikasi penunjang untuk menjadikan PC sebagai local server. Untuk membuat virtual host digunakan aplikasi Xampp. Mimin sengaja memilih Xampp karena Xampp bisa digunakan baik OS Linux, Windows maupun MacOS. Berikut Mimin paparkan bagaimana cara agar PC bisa dijadikan sebagai web hosting local:
- Install Aplikasi Sever Local
Seperti yang sudah dipaparkan di atas, ada 3 aplikasi server local yang paling populer di kalangan developer. Silakan Anda memilih salah satu dari ketiga aplikasi server local di atas yang sesuai dengan kebutuhan Anda dan tentunya sesuai dengan OS yang Anda gunakan saat ini. Anda cukup mengunjungi website resmi mereka dan download aplikasi dengan versi terbaru. - Buka Aplikasi Server Local dan start pada webserver
Dalam hal ini, Mimin melakukan instalasi pada Xampp dan melakukan start pada web server Apache.
Anda juga bisa melakukan start pada module-module yang lain secara bersamaan sesuai dengan kebutuhan Anda. Dalam hal ini, Anda sudah berhasil membuat web hosting sendiri dari local PC.
Apa Perbedaan Web Hosting dan Localhost?
Meskipun sama-sama berperan sebagai sebuah server, localhost dan web hosting memiliki cara kerja yang berbeda. Perbedaan keduanya dapat dilihat pada tabel berikut:
Kesimpulan
Bagaimana Sobat Cloudku, sudah memahami apa itu localhost, mulai dari fungsi, aplikasi penunjang, cara membuat web hosting sendiri di local PC hingga perbedaan localhost dengan web hosting bukan?
Sobat Cloudku dapat mempraktikkan untuk membuat virtual host menggunakan aplikasi seperti di atas. Anda hanya perlu pilih salah satu saja.
Yuk tunggu apalagi, segera aktifkan website kamu agar bisa diakses oleh banyak orang bersama Cloudku.
Yuk Cobain dan rasakan sendiri performa server kami. Silakan kunjungi website kami melalui link berikut:
Plesk Hosting
Lite Hosting
Sekian informasi dari Mimin, sampai jumpa pada putaran informasi selanjutnya.
Leave a Reply