Domain level adalah bagian terakhir dari sebuah nama domain yang mengidentifikasi tipe atau kategori dari sebuah domain. Terdapat beberapa level domain yang berbeda, antara lain:
Level-domain juga dapat memiliki level-domain yang lebih spesifik atau khusus seperti fourth-level domain, fifth-level domain, dan seterusnya, namun penggunaannya tidak seumum level-domain yang disebutkan di atas.
TLD (Top-Level Domain) adalah bagian terakhir dari sebuah nama domain yang menunjukkan kode domain tertinggi dalam sistem domain internet. TLD digunakan untuk mengkategorikan jenis atau wilayah asal dari sebuah domain. Contohnya adalah .com, .org, .net, .edu, .gov, .id, .uk, .jp, dan sebagainya.
TLD dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
Second-level domain (SLD) adalah bagian utama dari sebuah nama domain yang berada di antara Top-Level Domain (TLD) dan subdomain. SLD merupakan elemen penting dalam membentuk alamat situs web, karena biasanya mengandung nama merek atau nama perusahaan yang ingin diidentifikasi oleh pengunjung situs web.
SLD umumnya terdiri dari satu kata atau beberapa kata yang dipisahkan oleh tanda hubung (-), tanpa spasi atau karakter khusus lainnya. Beberapa contoh SLD yang umum adalah "google" pada "google.com", "wikipedia" pada "wikipedia.org", "bbc" pada "bbc.co.uk", dan "tokopedia" pada "tokopedia.com".
SLD yang baik harus mudah diingat, relevan dengan bisnis atau konten situs web, dan mudah dieja. Selain itu, SLD yang lebih pendek dan mudah diingat juga dapat membantu dalam optimasi mesin pencari dan meningkatkan visibilitas situs web di internet.
Dibawah Second-Level Domain terdapat yang namanya, Third-level domain adalah subdomain yang berada di bawah Second-level domain (SLD) dan di atas subdomain yang lebih spesifik seperti fourth-level domain. Third-level domain terdiri dari satu atau beberapa nama yang dipisahkan oleh tanda titik (.) dan biasanya digunakan untuk membedakan konten atau layanan yang berbeda pada sebuah situs web yang sama.
Contoh third-level domain yang umum adalah "mail.google.com" dan "docs.microsoft.com". Pada contoh pertama, "mail" adalah subdomain ketiga yang digunakan untuk mengakses layanan email Google, sedangkan "google.com" adalah SLD yang merepresentasikan merek atau perusahaan. Pada contoh kedua, "docs" adalah subdomain ketiga yang digunakan untuk mengakses layanan pengolahan dokumen Microsoft, sedangkan "microsoft.com" adalah SLD yang merepresentasikan merek atau perusahaan.
Third-level domain juga dapat digunakan untuk mengatur struktur situs web dengan lebih rapi dan teratur. Misalnya, sebuah situs web bisnis dapat menggunakan third-level domain yang berbeda untuk halaman produk, layanan, blog, atau kontak, seperti "produk.nama-bisnis.com", "layanan.nama-bisnis.com", "blog.nama-bisnis.com", dan "kontak.nama-bisnis.com". Dengan cara ini, pengunjung situs web dapat lebih mudah menavigasi situs web dan menemukan konten yang mereka butuhkan.
Domain adalah alamat unik yang digunakan untuk mengidentifikasi dan mengakses sebuah situs web di internet. Domain terdiri dari beberapa elemen, termasuk Top-Level Domain (TLD), Second-Level Domain (SLD), dan subdomain yang lebih spesifik seperti Third-Level Domain dan Fourth-Level Domain.
TLD digunakan untuk mengkategorikan jenis atau wilayah asal dari sebuah domain, seperti .com, .org, .net, .id, .uk, dan sebagainya. SLD merupakan elemen utama dalam pembentukan nama domain dan biasanya berisi nama merek atau perusahaan yang ingin diidentifikasi oleh pengunjung situs web. Sedangkan subdomain seperti Third-Level Domain dan Fourth-Level Domain digunakan untuk membedakan konten atau layanan yang berbeda pada sebuah situs web yang sama.
Membeli dan memiliki domain dapat membantu meningkatkan visibilitas bisnis atau situs web di internet. Namun, perlu diingat bahwa nama domain yang baik harus mudah diingat, relevan dengan bisnis atau konten situs web, dan mudah dieja. Selain itu, memilih TLD yang sesuai juga dapat membantu dalam meningkatkan branding dan memperkuat identitas bisnis atau situs web.