Istilah-istilah pada Web Hosting sering kali membuat orang yang baru berkecimpung di web hosting bingung karena menggunakan bahasa inggris yang terkesan teknis. Berbeda dengan Sobat Cloudku yang telah lama menyelami topik web hosting pastilah familiar dengan istilah-istilah berikut.
Sebelum membeli hosting, Sobat wajib mengetahui istilah-istilah berikut agar tak salah beli. Istilah apa aja sih yang wajib diketahui?
Yuk, belajar bareng Cloudku.
Pada artikel ini akan dibahas istilah-istilah penting yang sering kali digunakan di dunia web hosting.
Istilah-Istilah yang Ada pada Web Hosting
Sebelum memasuki istilah-istilah web hosting, Sobat perlu mengetahui terlebih dahulu apa itu web hosting. Web hosting adalah jasa pelayanan yang merupakan tempat untuk menaruh data text, gambar, audio dan video yang nantinya file-file tersebut dapat diakses dari mana pun dan kapan pun selama terhubung ke internet. Hosting dilengkapi bersama sarana protokol seperti FTP untuk memudahkan mengakses data. Dalam praktiknya hosting juga membutuhkan domain. Domain ini nantinya yang akan diarahkan ke server hosting.
Tanpa berlama lagi, yuk bahas istilah-istilah web hosting. Berikut istilah-istilah pada web hosting yang kerap kali digunakan:
– Disk Space
Disk space adalah kapasitas ruang penyimpanan data-data website yang diberikan oleh layanan web hosting. Data disini bisa berupa file gambar, video, aplikasi, program dan lain lain. Setiap file atau konten website yang diunggah ke server hosting membutuhkan sejumlah disk space. Sebagai contoh disk space yang disediakan adalah 500 Mb (Megabyte) maka anda dapat menyimpan data website di hosting sampai batas 500 Mb.
Jumlah disk space yang dibutuhkan tergantung pada ukuran dan jumlah konten yang akan disimpan pada server hosting. Website dengan banyak konten visual seperti gambar dan video akan memerlukan lebih banyak disk space daripada website dengan lebih sedikit konten visual.
Anda perlu memperkirakan seberapa banyak disk space yang dibutuhkan oleh website Anda dan memilih paket hosting yang memadai. Jika Anda melebihi batas disk space yang disediakan oleh penyedia hosting, website mungkin tidak dapat diunggah atau Anda dapat dikenakan biaya tambahan.
Selain itu, beberapa penyedia hosting juga membatasi jumlah file atau jumlah email yang dapat disimpan pada server hosting, sehingga penting untuk memperhatikan batas-batas ini saat memilih paket hosting.
– Bandwidth
Bandwidth dalam web hosting mengacu pada jumlah data yang dapat ditransfer dari server hosting ke pengguna yang mengakses website dalam satu bulan. Dengan kata lain, bandwidth merupakan ukuran maksimal jumlah volume data yang diperbolehkan diakses pada website setiap bulannya. Bandwidth dinyatakan dalam ukuran byte (B), kilobyte (KB), megabyte (MB), gigabyte (GB), atau terabyte (TB) tergantung pada besarnya jumlah data yang ditransfer.
Jumlah bandwidth yang dibutuhkan tergantung pada seberapa banyak trafik yang dihasilkan oleh website. Jika website menerima banyak kunjungan, jumlah bandwidth yang dibutuhkan akan meningkat. Perlu diketahui juga, website dengan banyak konten visual seperti gambar dan video juga akan memerlukan lebih banyak bandwidth karena file-file tersebut memiliki ukuran yang lebih besar.
Jika Anda melebihi batas bandwidth yang disediakan oleh hosting, maka website dapat berhenti berfungsi atau Anda dapat dikenakan biaya tambahan untuk penggunaan bandwidth yang melebihi batas. Oleh karena itu, penting untuk memilih paket hosting yang sesuai dengan kebutuhan website dan memperkirakan seberapa banyak bandwidth yang dibutuhkan.
– Addon Domain
Addon Domain adalah fitur pada web hosting yang memungkinkan Anda untuk menempatkan beberapa nama domain sekaligus pada hosting yang sama. Setiap addon domain memiliki nama domain dan konten website yang terpisah dari website utama yang terdaftar pada akun hosting.
Selain dapat menghemat biaya hosting, fitur addon domain juga memudahkan Anda dalam mengelola setiap website tambahan melalui satu panel kontrol hosting, dan website tambahan tersebut dapat memiliki alamat email dan database MySQL yang terpisah.
Untuk menggunakan fitur addon domain, Anda harus memiliki nama domain yang belum terdaftar di akun hosting. Selain itu, Anda harus memastikan bahwa paket hosting yang digunakan mendukung jumlah addon domain yang diinginkan. Beberapa paket hosting mungkin memiliki batasan pada jumlah addon domain yang dapat ditambahkan.
– Subdomain
Subdomain adalah bagian dari domain, dimana nama ini ditempatkan sebelum nama domain utama atau induk yang dipisahkan dengan titik. Contoh, portals.cloudku.id. portals merupakan sub domain dari cloudku.id. Subdomain dapat digunakan untuk membuat website atau aplikasi web terpisah dengan alamat web yang unik.
Subdomain sering digunakan untuk memisahkan konten website, seperti membuat subdomain “blog.example.com” untuk blog atau “shop.example.com” untuk toko online. Ini memungkinkan Anda untuk mengatur konten website dengan lebih baik dan memudahkan navigasi pengunjung di website.
Pembuatan subdomain dapat dilakukan melalui panel kontrol hosting atau melalui layanan pendaftaran domain yang digunakan. Beberapa penyedia hosting menyediakan subdomain gratis, sementara yang lain membatasi jumlah subdomain yang dapat dibuat tergantung pada paket hosting yang digunakan.
– Parked Domain
Parked Domain adalah domain yang ditambahkan pada domain utama atau induk dan digunakan untuk mengakses atau menampilkan website yang sama dengan domain utama tersebut. Bisa juga dikatakan parked domain adalah domain berlainan nama yang mengarah atau menuju ke website yang sama. Dengan menggunakan fitur parked domain, anda bisa memiliki dua alamat website berbeda untuk satu website yang sama.
Parked domain sering digunakan untuk mengarahkan pengunjung ke website utama atau untuk melindungi merek atau nama domain. Contohnya, jika sebuah website memiliki nama domain utama seperti “example.com”, maka pengguna dapat mendaftarkan domain lain seperti “example.net” atau “example.org” sebagai parked domain. Ini mencegah orang lain mendaftarkan domain tersebut dan mengalihkan lalu lintas web ke website lain.
Anda dapat menambahkan dan mengelola parked domain melalui panel kontrol hosting atau melalui layanan pendaftaran domain yang digunakan. Beberapa penyedia hosting menyediakan fitur parked domain gratis, sementara yang lain mungkin mengenakan biaya tambahan untuk fitur ini atau membatasi jumlah parked domain yang dapat ditambahkan tergantung pada paket hosting yang digunakan.
– File Transfer Protocol (FTP)
FTP (File Transfer Protocol) adalah protokol yang digunakan untuk mentransfer file antara dua perangkat melalui jaringan komputer. FTP biasanya digunakan untuk mengunggah (upload) dan mengunduh (download) file dari server hosting menggunakan koneksi internet. Anda dapat melakukan transfer file atau data seperti meng-upload data pada web hosting. Misalnya meng-upload halaman web dan gambar ke host server.
Untuk menggunakan FTP, Anda perlu menggunakan aplikasi FTP (seperti FileZilla atau WinSCP) untuk terhubung ke server hosting menggunakan username dan password FTP yang diberikan oleh penyedia hosting. Setelah terhubung, Anda dapat mengakses direktori dan file di server hosting dan mentransfer file antara komputer lokal dan server hosting.
FTP umumnya dianggap sebagai metode transfer file yang relatif cepat dan aman, meskipun beberapa versi protokol FTP yang lebih tua dapat mengalami kerentanan keamanan. Beberapa penyedia hosting mungkin juga menyediakan akses FTP yang terenkripsi (SFTP atau FTPS) untuk meningkatkan keamanan transfer file.
– Uptime
Uptime adalah salah satu istilah dalam web hosting yang sering menjadi pertimbangan dalam memilih layanan hosting. Pengertian uptime itu sendiri adalah ukuran seberapa lama sebuah situs web atau server hosting dapat beroperasi tanpa mengalami downtime atau waktu tidak aktif. Uptime biasanya diukur dalam persentase.
Sebagai contoh, jika sebuah website memiliki uptime 99,9%, itu berarti website tersebut dapat beroperasi selama 99,9% dari waktu yang tersedia dalam setahun, atau sekitar 8.760 jam. Sisa waktu, yaitu sekitar 8,8 jam, digunakan untuk pemeliharaan, perbaikan, atau gangguan jaringan yang tidak terduga.
Uptime sangat penting bagi website bisnis, e-commerce, atau website yang menghasilkan pendapatan. Uptime yang baik dapat memperbaiki pengalaman pengguna, meningkatkan SEO, dan meningkatkan tingkat kepercayaan pengunjung.
– Content Management System (CMS)
CMS adalah software yang digunakan untuk mengelola dan mempublikasikan konten pada website secara otomatis tanpa harus melakukan pemrograman. Dengan adanya sistem CMS ini juga memungkinkan seseorang untuk menambahkan atau memanipulasi/mengubah isi dari suatu website. Mulai dari design, pengolahan data dan juga pengintegrasian dengan hosting.
Beberapa CMS populer termasuk WordPress, Drupal, Joomla, Magento, dan WooCommerce. Setiap CMS memiliki kelebihan dan kekurangan, serta digunakan untuk kebutuhan website yang berbeda. Keuntungan menggunakan CMS adalah memungkinkan Anda untuk membuat dan mengelola website tanpa pengetahuan pemrograman, menghemat waktu dan biaya pembuatan website, dan memungkinkan banyak orang untuk berkontribusi pada konten situs web. Namun, CMS juga memiliki beberapa kekurangan seperti keamanan yang rentan terhadap serangan hacker jika tidak dikelola dengan baik, serta keterbatasan dalam menyesuaikan tampilan website.
– IP Address
IP Address adalah serangkaian angka unik yang digunakan untuk mengidentifikasi dan membedakan perangkat dalam jaringan komputer yang menggunakan protokol internet. Jadi kurang lebih arti alamat IP ini adalah identitas suatu perngkat baik fisik maupun virtual pada jaringan internet.
IP address digunakan untuk mengirim dan menerima data melalui jaringan, serta untuk mengarahkan lalu lintas internet. Ada dua jenis IP address yang paling umum digunakan:
- IP address versi 4 (IPv4) yang terdiri dari empat oktet angka yang dipisahkan oleh titik, misalnya: 192.168.1.1 dan,
- IP address versi 6 (IPv6) yang terdiri dari delapan grup angka heksadesimal yang dipisahkan oleh titik dua, misalnya 21da:d3:0:2f3b:2aa:ff:fe28:9c5a .
– Domain Name Server (DNS)
DNS adalah sistem yang digunakan untuk mengonversi nama domain website yang mudah diingat ke alamat IP yang digunakan. DNS digunakan untuk mengidentifikasi dan berkomunikasi dengan server yang meng-host website tersebut.
Ketika seseorang memasukkan nama domain website ke dalam web browser, maka komputer akan mengirimkan permintaan ke server DNS untuk mencari alamat IP yang sesuai dengan nama domain tersebut. Server DNS kemudian akan mencari alamat IP dari database DNS, dan mengirimkannya kembali ke komputernya. Setelah alamat IP diterima, web browser dapat menggunakan alamat IP tersebut untuk menghubungi server hosting website. Kemudian menampilkan konten website tersebut.
– Nameserver (NS)
Nameserver atau DNS server adalah server yang menyimpan database DNS dan menyediakan layanan untuk menerjemahkan nama domain menjadi alamat IP yang digunakan. Ketika seseorang memasukkan sebuah nama domain ke dalam web browser. Browser akan mengirim permintaan ke server nameserver yang terkait dengan nama domain tersebut untuk mencari tahu alamat IP yang sesuai.
Setiap domain biasanya memiliki setidaknya dua nameserver, yang disebut nameserver utama (primary nameserver) dan nameserver sekunder (secondary nameserver). Jika nameserver utama tidak dapat memberikan informasi yang diperlukan, nameserver sekunder akan digunakan sebagai cadangan. Hal ini memastikan bahwa Anda dapat mengakses website bahkan jika salah satu nameserver mengalami masalah.
– Propagasi Domain
Propagasi DNS adalah proses penyebaran informasi tentang alamat IP baru atau perubahan lainnya pada sebuah nama domain melalui jaringan internet. Proses ini diperlukan ketika ada perubahan yang dilakukan pada server DNS, seperti penggantian server, penambahan subdomain baru, atau pengalihan domain ke server yang baru.
Ketika perubahan dilakukan pada server DNS, informasi tersebut harus diteruskan atau dipropagasi ke server DNS lainnya di seluruh dunia. Setiap server DNS menyimpan cache dari informasi DNS yang diperoleh sebelumnya. Sehingga proses propagasi DNS bisa bervariasi mulai dalam hitungan menit hingga memakan waktu 24-48 jam untuk menyebar ke semua server DNS di seluruh dunia.
– HTTP (Hypertext Transfer Protocol)
HTTP adalah protokol untuk komunikasi data antara klien dan server. Protokol ini digunakan untuk mengirim permintaan dan menerima respons antara klien (misalnya, web browser) dan server web. Sebuah klien (Web browser) melakukan permintaan/request dengan menghubungkan ke port tertentu (default port 80) ke sebuah server web hosting. Perlu diketahui bahwa HTTP adalah
– HTTPS (Hypertext Transfer Protocol Secure)
HTTPS adalah versi aman dari HTTP yang dilapisi dengan SSL/TLS, sebagai protokol komunikasi data di World Wide Web. Dengan protokol HTTPS memungkinan komunikasi data antara web klien dan web server terenkripsi. Dalam HTTPS, setiap kali klien dan server terhubung, SSL/TLS akan memverifikasi bahwa koneksi aman sebelum pertukaran data terjadi. Port yang digunakan pada HTTPS adalah 443.
Jika ingin mengetahui lebih dalam mengenai HTTP dan HTTPS Anda dapat membaca artikel berikut:
Perbedaan HTTP dan HTTPS
– SSL (Secure Socket Layer)
SSL adalah protokol keamanan yang digunakan untuk mengamankan koneksi antara klien dan server di internet. Dengan kata lain, SSL mampu membuat sambungan aman antara server web hosting dengan browser web pengunjung. Fungsinya memastikan bahwa data yang dikirimkan antara klien dan server tidak dapat dibaca oleh pihak yang tidak berwenang dan tidak dapat dimanipulasi selama proses transfer. SSL adalah standar industri untuk komunikasi web yang aman dan digunakan untuk melindungi jutaan transaksi online setiap hari.
SSL juga menyediakan sertifikat digital yang digunakan untuk memverifikasi identitas dari server yang terhubung. Sertifikat ini diterbitkan oleh otoritas sertifikasi terpercaya dan berisi informasi tentang identitas pemilik situs web dan kunci publik yang digunakan untuk enkripsi.
Kesimpulan
Ada banyak sekali istilah-istilah yang perlu dipahami sebelum terjun ke dunia per-website-an, terutama dunia web hosting. Sebelum Sobat membeli hosting pun, Sobat wajib memahami hal-hal di atas.
Namun jika Sobat tak memiliki waktu untuk mempelajari itu semua, Sobat bisa menyerahkan website Sobat pada Cloudku sehingga tak perlu ribet mengonfigurasi nameserver, DNS dan banyak lagi. Sobat hanya fokus pada bisnis, biarkan website Cloudku yang kelola.
Yuk, manajemen website Anda di Cloudku.
Leave a Reply