Apa itu Database?
Database adalah kumpulan data dan informasi digital. Bagi kalian yang sering berurusan dengan web & app development, pastinya Anda tahu apa itu database. Semua data dan informasi ini tersimpan di dalam sebuah server atau komputer secara sistematis dan terstruktur sehingga dapat dikelola dengan mudah dan cepat. Umumnya, database digunakan untuk menyimpan file website agar bisa online di internet.
Apa itu Database?
Database adalah kumpulan data digital yang disimpan secara sistematis di dalam komputer. Kumpulan data ini dapat diakses dan diolah menggunakan sebuah program.
Semua data yang ada pada database umumnya disimpan secara terstruktur untuk membuatnya lebih mudah diakses dan diolah sesuai kebutuhan proyek Anda.
Kumpulan data di database biasanya dikategorikan menjadi baris dan kolom di dalam serangkaian tabel untuk membuat proses pengolahan data menjadi lebih efisien.
Dengan begini, kumpulan data yang berada di dalam database bisa lebih mudah diakses dan dikelola oleh user maupun aplikasi yang menggunakannya.
Intinya, database adalah tempat dimana kumpulan data dan informasi yang tersimpan sedemikian rupa sehingga dapat diakses dan dikelola oleh sebuah sistem komputer.
Anda juga bisa menganggap database seperti sebuah perpustakaan umum yang berisi dengan berbagai macam buku dari berbagai genre dan informasi lainnya.
Di contoh ini, perpustakaan umum berlaku sebagai database atau wadah dimana data-data (berbagai macam buku & informasi) tersimpan secara rapi dan terstruktur.
Jadi, Anda sebagai user database bisa dengan mudah memilih buku dan informasi yang ingin Anda baca dan mengambilnya dari rak dimana data tersebut tersimpan.
Sebagian besar database yang ada sekarang dikelola menggunakan sistem manajemen database yang sering juga disebut dengan DBMS (database management system).
Tentunya karena database tersimpan di dalam jaringan komputer, Anda harus mengerti bahasa programming manajemen database untuk bisa mengakses dan mengelola datanya.
Komponen Database
Database sendiri terdiri dari beberapa komponen wajib, yaitu:
- Hardware — terdiri dari perangkat elektronik dalam bentuk fisik seperti komputer, server, hard drive storage, dan lain sebagainya.
- Software — semua program atau sistem yang digunakan untuk mengakses dan mengelola sebuah database; termasuk sistem operasi dan lain-lain.
- Data — informasi dan data yang tersimpan di dalam database, bisa dalam bentuk file, video, gambar, fakta, pengamatan, persepsi, angka, karakter, simbol, gambar, dsb.
- Procedure — terdiri dari serangkaian instruksi dan juga aturan yang membantu Anda menggunakan dan mengelola sistem manajemen database (DSBM).
- Database Access Language — bahasa dan perintah yang digunakan untuk mengakses dan mengelola semua data di dalam database.
Jenis Database
Untuk bisa mengakses data sebuah database,tentunya Anda harus tahu tipe dan jenis database yang digunakan. Berikut adalah beberapa jenis database terpopuler:
Relational databases
Jenis database relational (DSMB relational) menggunakan seperangkat tabel dengan berbagai kolom dan baris untuk menyimpan dan mengakses data.
Relational database merupakan salah satu jenis database terpopuler yang banyak digunakan saat ini. Contoh dari database ini adalah MySQL, Oracle, dan Microsoft SQL.
Umumnya, sistem relational database menggunakan SQL (structured query language) sebagai bahasa pemrograman utama untuk mengelola data dan query.
Object-oriented databases
Seperti namanya, semua informasi dan data yang tersimpan di jenis object-oriented database berbentuk sebuah object, sama halnya dengan object-oriented programming
Object yang tersimpan di dalam database mempunyai atribut dan metode yang menentukan fungsi dari data tersebut. Salah satu contoh dari jenis database ini adalah PostgreSQL.
Distributed databases
Jenis yang satu ini menyimpan data dalam berbagai perangkat atau komputer. Perangkat tersebut bisa terletak di lokasi yang sama maupun tersebar di jaringan berbeda.
Meskipun tersimpan di tempat berbeda, semua data yang ada di database ini saling berhubungan. Contoh dari distributed databases adalah Apache Ignite dan Amazon SimpleDB.
NoSQL databases
NoSQL database atau database non-relasional memungkinkan data tidak terstruktur dan semi-terstruktur untuk disimpan dan dikelola dengan mudah.
Berbeda dengan database relasional, saat ini NoSQL database semakin populer karena banyaknya aplikasi web yang lebih kompleks dan mempunyai data tidak terstruktur.
Open Source databases
Seperti namanya, open source database adalah sistem basis data yang memiliki publik source code. Ini berarti semua orang bisa menggunakan dan mengembangkannya sesuai keinginan.
Jenis open source database bisa termasuk database relasional maupun non-relasional. Contoh dari open source database adalah MariaDB, MongoDB, dan Redis.
Cloud databases
Cloud database adalah kumpulan data, terstruktur atau tidak terstruktur, yang tersimpan pada platform komputasi awan pribadi, publik, maupun sebuah perusahaan.
Ada dua jenis model basis data cloud: tradisional dan basis data sebagai layanan (DBaaS). Dengan DBaaS, tugas administratif dan pemeliharaan dilakukan oleh penyedia layanan cloud.
Beberapa jenis database yang lainnya termasuk:
- Multimodal databases — kumpulan dari beberapa tipe database models yang terintegrasi menjadi satu manajemen backend, jenis ini mendukung banyak variasi tipe data.
- OLTP databases — OLTP database adalah jenis database yang mampu melakukan pemrosesan kueri cepat dan menjaga integritas data di lingkungan multi-akses.
- Graph databases — jenis ini menyimpan semua data dan informasi dalam bentuk entitas dan hubungan antar entitas itu sendiri.
- Document / JSON databases — database yang didesain untuk menyimpan, mengambil, dan mengelola informasi dalam bentuk dokumen, jenis ini adalah cara modern untuk menyimpan data pada JSON format daripada kolom dan baris.
Fungsi Database
Nah setelah mengetahui pengertian dari database, berikut adalah beberapa fungsi dan manfaat yang bisa Anda dapatkan dari sebuah sistem manajemen data:
- Mengumpulkan dan mengelompokkan data dan informasi secara sistematis sehingga lebih mudah diakses dan dikelola.
- Mengurangi data redudansi atau pengulangan data. Mencegah terjadi duplikasi dan juga data dan informasi yang tidak konsisten.
- Memberikan proteksi dan perlindungan ekstra melalui batasan integritas akan semua data yang tersimpan di dalam database.
- Mengurangi waktu pengembangan aplikasi dan website dan meningkatkan efisiensi dari platform itu sendiri.
- Mempermudah proses manajemen data (menyimpan, memperbarui, dan menghapus data bisa dilakukan dengan cepat dan mudah)
- Meningkatkan kinerja aplikasi, platform, website yang membutuhkan penyimpanan data.
Leave a Reply