Cybercrime tengah ramai diperbincangkan sebab dapat merugikan individu, perusahaan, dan pemerintah, serta menimbulkan kerugian finansial, kerugian reputasi, atau bahkan membahayakan keamanan nasional. Oleh karena itu, pencegahan dan penanggulangan Cybercrime sangat penting dalam dunia digital yang semakin terhubung.
Namun tahukah Sobat, sebenarnya apa sih Cybercrime itu?
Pada artikel ini akan dibahas mengenai apa itu Cybercrime dan macam-macam Cybercrime. Tanpa berlama-lama lagi mari kita simak pembahasan berikut.
Cybercrime adalah tindakan kriminal yang dilakukan oleh cybercriminals, hackers, atau cybercrooks melalui internet, dan menyasar komputer personal, jaringan, maupun perangkat dalam jaringan. Dengan kata lain, Cybercrime adalah kejahatan yang dilakukan melalui komputer atau jaringan komputer, dengan tujuan merusak, mencuri, atau mengganggu sistem informasi dan data yang disimpan dalam sistem tersebut. Kejahatan ini meliputi berbagai jenis serangan, termasuk hacking, phishing, malware, denial of service attacks, dan pencurian identitas online.
Aksi ilegal ini bisa dijalankan oleh individu maupun kelompok yang terorganisir. Beberapa cybercriminals bahkan merupakan kelompok yang sangat profesional, mempunyai technical skills yang mumpuni, dan mampu menggunakan pola serangan yang canggih.
Cybercrime tentu dilakukan dengan tujuan yang bermacam-macam. Berikut beberapa motif yang biasanya mendasari aksi cybercrime ini:
Cybercrime merupakan tindak kejahatan di dunia maya yang membawa banyak sekali kerugian. Cybercrime dapat menyebabkan pengaruh buruk kepada pihak yang menjadi korban. Beberapa diantaranya adalah:
1. Kerugian Finansial
McAfee, dalam laporannya bertajuk “The Economic Impact of Cybercrime—No Slowing Down”, merilis bahwa cybercrime telah menyebabkan kerugian hingga $600 miliar (USD) di seluruh dunia. Dalam laporan tersebut juga disebutkan bahwa cybercrime adalah ancaman terbesar ketiga bagi ekonomi dunia setelah korupsi dan narkotika.
2. Merusak Reputasi
Cybercrime dapat berakibat kepada hilangnya kepercayaan customers, investor, maupun perusahaan lain kepada suatu brand. Pada akhirnya, korban akan kesulitan mendapatkan pelanggan baru dan mengalami kerugian finansial yang tidak sedikit.
3. Hilangnya Data Penting
Tak diragukan, Cybercrime adalah ancaman besar bagi keamanan data perusahaan dan pelanggan. Kabar buruknya, customers dapat menuntut Anda atas hilangnya atau bocornya data tersebut. Tak hanya itu, Anda juga dapat dikenakan denda dan hukuman dari otoritas terkait.
Merujuk kepada the U.S. Department of Justice (DOJ), Cybercrime dibagi ke dalam tiga kategori, yakni:
Ada banyak sekali tipe Cybercrime yang pernah terjadi. Berikut beberapa tipe cybercrime yang kerap kali terjadi:
Identity theft adalah tindakan cybercriminal mengakses data sensitif Anda. Sebagai contoh, pelaku mencuri informasi kartu kredit Anda, lalu menggunakannya untuk melakukan transaksi tertentu. Dalam kasus lain, pelaku juga akan menjual data personal Anda melalui internet.
Hacking merujuk kepada aksi hackers mengakses perangkat Anda tanpa sepengetahuan atau izin dari Anda. Setelah berhasil masuk ke sistem atau jaringan Anda, pelaku lalu akan melakukan berbagai tindakan kriminal lain.
Suatu waktu, Anda menginstal suatu aplikasi/software yang diunduh dari internet. Namun ternyata, Anda menemukan kalau ada beberapa program yang tidak diinginkan juga ikut terinstal. Program-program tambahan itulah yang disebut dengan PUPs. Bahayanya, PUPs bisa saja berupa spyware atau adware yang sangat berbahaya.
Membagikan konten ilegal di internet juga termasuk ke dalam cybercrime. Beberapa contoh konten ilegal meliputi pornografi, terorisme, tindakan kekerasan atau kejahatan, pelecehan anak, hoax, serta jenis konten lainnya yang melanggar hukum, menyalahi norma, dan mengganggu ketertiban umum.
Cyberstalking (atau online stalking) adalah tindakan cybercriminals melecehkan, mengintimidasi, maupun menakut-nakuti korbannya dengan cara memantau aktivitasnya di internet. Selain itu, cyberstalking juga mencakup aksi pelaku membuat tuduhan palsu, mengancam, menghina, atau mengganggu korban melalui sosial media, email, maupun forum tertentu.
Selain kelima hal tadi, beberapa jenis kejahatan lain seperti phishing, cyberextortion, cryptojacking, dan software piracy juga termasuk ke dalam tipe cybercrime.
Setelah mempelajari apa itu Cybercrime serta dampak negatifnya, Anda sekarang tentu semakin memahami betapa pentingnya melindungi perangkat dan data Anda dari segala ancaman tersebut.
Meskipun upaya menghapuskan seluruh serangan Cybercrime cukup sulit dan bisa dikatakan tidak memungkinkan, Anda setidaknya bisa melakukan tindakan pencegahan sebagai berikut:
Cybercrime adalah kejahatan yang dilakukan melalui komputer atau jaringan komputer, dengan tujuan merusak, mencuri, atau mengganggu sistem informasi dan data yang disimpan dalam sistem tersebut. Kejahatan ini meliputi berbagai jenis serangan, termasuk hacking, phishing, malware, denial of service attacks, dan pencurian identitas online. Hal ini dapat menyebabkan kerugian finansial, merusak reputasi hingga hilangnya data penting.
Ada banyak cara untuk mencegah tindak Cybercrime, salah satunya adalah memasang software security seperti Cloudku Cyber Protection pada perangkat endpoint Anda. Cloudku Cyber Protection didukung dengan Acronis yang mengusung teknologi Artificial Intelligence dalam menemukan dan memblokir segala virus dengan kecepatan yang kilat. Hingga user pun tak sadar jika ada serangan.
Lindungi Diri Anda dari Ancaman Cybercrime!
Konsultasikan pada kami masalah Anda. Kami hadir untuk menjadi solusi.